Jumat, 25 Februari 2011

Keteraturan

Parkir...
Memarkir sepeda motor atau kendaraan apa-pun dengan tertib dan teratur, selain indah dipandang juga dapat menciptakan sebuah kateraturan. Sesama pemilik kendaraan sama-sama saling menjaga dan menata supaya mempermudah keluar-masuk kendaraan.
Namun, sayangnya pemandangan itu tidak bisa otomatis dilihat setiap hari. Kalau ada yang memerintah atau menyuruh menata rapi kendaraannya, barulah kendaraan tersebut dapat tertata rapi, tapi kalau tidak ada yang jaga atau memerintah...yaaa...kembali keselera asal (parkir sekarepe dewek), malang melintang tidak karuan. Dalam hal ini dibutuhkan kesadaran bersama, tanamkan pada individu masing-masing, bahwa keteraturan akan menimbulkan keindahan dan kenyamanan. Terlebih, siswa SMA bukanlah anak kecil lagi, melainkan remaja yang sudah mampu berpikir rasional dan kritis. Satu sama lain saling mengingatkan apabila ada yang lalai. Ciptakan suasana yang kondusif, tanpa rasa kecemasan terhadap keamanan kendaraan yang kalian bawa. 
Itu hanya satu contoh realita sosial di lingkungan kita. Disisi yang lain masih banyak yang perlu kita benahi bersama. Kebiasaan-kebiasaan buruk sekecil apapun bentuknya dapat menjadi peruntuh semangat kita dalam melakukan dan meraih sesuatu. Ini adalah suasana pengajaran dan pendidikan...(yang baca ini khususnya warga SMAKRO), mari kita tingkatkan kepekaan dan kepedulian kita demi kemajuan dan membangun citra sekolah. 
Dari deskripsi parkir tadi, semoga dapat menginspirasi kita semua (karena sudah bosan dengan pertanyaan disiplin, on time, macul, dsb). Hari gini masih mempertanyakan itu..haduuuhh..capek deh. kapan kita bisa berlari menyusul yang lain, tatkala kita masih selalu direpotkan dengan maslah itu. Bangun kebersamaan dan rasa memiliki diseluruh civitas akademika SMAKRO. Salam Kompak...

Kamis, 24 Februari 2011

Konsep Sosiologi Sebagai Metode

Sosiologi sebagai metode adalah cara berpikir untuk mengungkapkan relaitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggung jawabkan sebara ilmiah (Ilmu pengetahuan). Karena salah satu ciri ilmu pengetahuan adalah mengembangkan metode ilmiah.
            Metode ilmiah yang biasanya dipergunakan dalam Sosiologi adalah sebagai berikut:
1). Metode Kualitatif
            Metode kualitatif terdiri atas tiga jenis yaitu :
     a) .Metode histori adalah metode yang dipergunakan untuk menganalisis peristiwa- peristiwa yang terjadi pada masa silam.
          Contoh : untuk mengetahui dampak revolusi industri atau revolusi Perancis, kita  harus mempergunakan metode histori untuk mendapatkan bahan sejarah.  
     b). Metode komparatif adalah metode yang mempergunakan perbedaan dan persamaan beserta sebab akibatnya dengan tujuan untuk mendapatkan data mengenai keadaan masyarakat masa silam dan masa sekarang. Misalnya masyarakat tradisional dengan masyarakat modern.
     c). Metode studi kasus adalah metode yang bertujuan untuk mempelajari sedalam- dalamnya gejala atau kejadian nyata yang terjadi dalam masyarakat. Misalnya maraknya tawuran antar desa dan antar suku di Indonesia.
2). Metode kuantitatif
            Metode kuantitatif ini ada dua macam yaitu :
      a).  Metode Statistik  adalah metode yang bertujuan untuk menelaah gejala-gejala  sosial  dengan  perhitungan matematis atau dengan angka-angka. Misalnya : jumlah   penduduk di Indonesia meningkat 2% pertahun
      b). Metode Sosiometri adalah metode yang bertujuan untuk meneliti dan menggambarkan hubungan-hubungan antar manusia dalam kehidupan masyarakat secara kuantitatif dengan angka. Misalnya angka pengangguran meningkat tajam pada massa krisis ekonomi global digambarkan dalam sebuah grafik.
3). Metode induktif dan deduktif
      a). Metode induktif adalah metode yang dipergunakan untuk merumuskan suatu proses yang dimulai dari kaidah-kaidah yang berlaku secara khusus untuk kemudian dipelajari  dalam keadaan umum. Misal: Dita kelas X A nilainya bagus, Amir dan beberapa temannya nilainya bagus. Siswa kelas X A nilainya bagus-bagus.
      b). Metode deduktif adalah metode yang menggunakan suatu proses yang dimulai dari kaidah-kaidah umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan khusus atau bagian-bagian. Misal :Lagu-lagu Pop di Indonesia sangat populer di Malaysia. Termasuk lagunya Piterpan, Ungu, Nidji, D-Masiv, Ahmad Dani, Padi dll semuanya bagus.
4). Metode empiris dan rasionalistis
      a). Metode empiris adalah metode yang menyadarkan diri pada keadaan atau pengalaman nyata yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, yang diwujudkan melalui penelitian. Jumlah kendaraan baik motor maupun mobil. Jumlahnya meningkat, terlihat semakin padatnya lalu lintas di jalan raya.
      b). Metode rasional adalah metode yang mengutamakan logika atau rasio untuk memahami masalah-masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Misal Bencana banjir yang melanda di Indonesia disebabkan hutan lindung dibabat habis oleh illegal loging.
5). Metode fungsional
Metode fungsional adalah metode yang bertujuan untuk meneliti sesuatu dari segi fungsi  atau  tujuannya dan hubungan balik yang saling mempengaruhi. Misalnya meneliti fungsi daun jambu berfungsi untuk obat sakit diare.
6). Metode  Survey Lapangan (Observasi)
      Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang ada pada kehidupan   masyarakat  secara langsung. Data dapat diperoleh  melalui angket, wawancara atau observasi secara  langsung. Misalnya penelitian tentang adat istiadat suku Dayak di Kalimantan
7). Metode Partisipasi
      Metode ini digunakan untuk mengadakan penelitian mendalam tentang kehidupan kelompok dengan cara berbaur dengan kehidupan kelompok sambil melakukan pengamatan secara langsung melalui cara  penyamaran. Misalnya :Penelitian tentang kehidupan pemulung dengan menyamar menjadi pemulung.

Ciri-Ciri Sosiologi Sebagai Ilmu


(Menurut Harry M Johnson 1967, dalam Sosiologi A Systematic Introduction)
1.  Sosiologi bersifat empiris.
     Artinya bahwa sosiologi dikembangkan berdasarkan hasil penelitian empiris mengenai fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.Ciri empiris ini harus dapat dibuktikan kebenarannya berdasarkan kenyataan yang ada secara logis atau rasional. Bukan atas spekulasi atau wahyu.Contoh : Masyarakat Indonesia terkenal ramah , sederhana, kekeluargaan dan gotong royong.
2.  Sosiologi bersifat teoritis
Artinya bahwa fenomena atau gejala-gejala sosial budaya sebagai obyek kajian Sosiologi diteliti secara teoritis dan konseptual berdasarkan hubungan sebab akibat (kausal) dan dirumuskan dengan metode dan prosedur ilmiah.
Contoh : seorang pelajar atau mahasiswa rajin belajar secara tekun karena didorong oleh keinginan menjadi orang yang pandai dan berguna bagi keluarga dan masyarakatnya.
3.  Sosiologi bersifat kumulatif
     Artinya teori-teori Sosiologi dibangun atas dasar teori yang sudah ada sebelumnya (misal ilmu filsafat). Teori-teori baru yang lebih mendekati kebenaran dan lebih luas, pada dasarnya merupakan penyempurnaan dari teori-teori yang sudah ada.
     Contoh : menurut teori Darwin, manusia di bumi ini berasal dari kera. Kenyataannya teori tersebut sudah tidak berlaku lagi. Dan mengalami perubahan.
4.  Sosiologi bersifat bukan etika (non etis)
     Artinya Sosiologi bukan ajaran tentang tata susila dan tidak membicarakan tingkah laku baik atau buruk yang terjadi di masyarakat Tetapi tugas Sosiolog adalah mengungkapkan tentang tindakan sosial sebagai fakta atau hanya mendeskripsikan berbagai fenomena sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat berdasarka hukum kausalitas.
     Contoh bahwa sosiologi bersifat tidak menilai bahwa bentrokan antar etnis atau antar desa adalah baik atau   buruk, tetapi hanya mengkaji hubungan sebab-akibat dari bentrokan tersebut

Pengertian Sosiologi


Sosiologi merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata latin socius yang artinya teman, dan logos dari kata Yunani yang berarti cerita, diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul “Cours De Philosophie Positive” karangan Auguste Comte (1798-1857). Sosiologi muncul sejak ratusan, bahkan ribuan tahun yang lalu. Namun sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat baru lahir kemudian di Eropa Secara etimologis. Sosiologi berarti ilmu tentang berteman atau ilmu tentang bermasyarakat                                             Sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat masyarakat, perilaku masyarakat, dan perkembangan masyarakat. Sosiologi merupakan cabang Ilmu Sosial yang mempelajari masyarakat dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Sebagai cabang Ilmu, Sosiologi dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, Auguste Comte. Comte kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Namun demikian, sejarah mencatat bahwa Émile Durkheim — ilmuwan sosial Perancis — yang kemudian berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin akademis. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.

Berikut ini marilah kita pelajari tentang difinisi-difinisi Sosiologi menurut para ahli sesuai dengan pandangan masing-masing (Soerjono Soekamto. 2001 : 20)
1). Pitirim A Sorokin : 
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik berbagai gejala sosial (misalnya, antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral,hukum dengan ekonomi , dan sebagainya) dan antara gejala-gejala soaial dengan gejala-gejala non sosial (misalnya, gejala geografis dengan gejala biologis, dan sebagainya)
2). William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang meneliti tentang interaksi sosial dan organisasi sosial
3). Prof. DR. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang struktur dan proses sosial termasuk perubahan sosial.
4). Roucek dan Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajarai individu dengan kelompoknya
5). Peter L. Berger
Sosiologi adalah studi ilmiah tentang hubungan individu dengan masyarakatnya
6). J.A.A.Van Doorn dan Lammars
    Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses proses     kemasyarakatan  yang bersifat stabil.
7). Auguste Comte
    Sosiologi adalah ilmu positif tentang masyarakat.

Sebuah Kisah Klasik (Materi Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian)

Ini sebuah rentetan kronologi perjalanan hidup seorang anak dusun di daerah (dulunya terpencil) yang berusaha menggapai asa dan cita. Bermula dari masa kecilnya yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sederhana, sarana-prasarana yang terbatas (maklum jauh dari jangkauan). Tak pernah merasakan playgroup juga taman kanak-kanak karena memang tidak ada. Tapi, dia sangat bersyukur karena punya orang tua yang mendidik, membesarkannya dengan penuh kasih dan sayang. Keluarga benar-benar menjadikannya ajang sosialisasi yang sangat penting (primer), dimana dia ditanamkan nilai-nilai luhur serta norma-norma agar dia kelak memahami mana yang baik dan mana yang buruk.
Dalam keseharian dia bermain dengan teman-teman kecilnya hanya bermain permainan sederhana ala kampung. namun ia sangat menikmatinya...hati riang dan gembira. Hanya bermain dari bahan bambu, lempung (tanah liat), sandal bekas, dan lain sebagainya yang bisa dimanfaatkan untuk bermain. Dia sangat bangga dengan karya-karyanya yang dibuat dengan temannya. Jika di sore hari, dia belajar mengaji di Mushola sampai waktu Isyak datang. begitulah keseharian singkat masa kecilnya.
Semasa pendidikan SD dan SMP dia masih bertahan di kampung itu dengan menikmati pendidikan yang bisa dibilang "ala kadarnya" saja. Jauh dari terpaan teknologi, sangat jauh berbeda dengan mereka yang di kota. Jangankan teknologi..listrik saja belum ada. Belajar di rumah harus rela hanya diterangi lampu cempor atau dibawah sinar lampu petromak hehehe..(kasihan banget ya). Walaupun dengan sarana yang minimalis dia dan kawan2nya selalu belajar kelompok, berdiskusi tanpa mengenal hari minggu..(ngayalnya sih pengen pinter hehehe). Perjalanan ke sekolah harus ditempuh dengan sepeda atau jalan kaki saat musim penghujan (karena medan yang becek ga ada ojek hehe) dan akhirnya dia lulus juga dari SMP. Setelah lepas SMP, dia berkeinginan mengembara ke kota untuk menempuh pendidikan lanjutan, dan juga ia menginginkan pengalaman baru di luar sana.
Ternyata, impian dia terwujud dapat bersekolah di kota. Namun, di awal dia sangat kesulitan adaptasi dengan lingkungan barunya, berbeda budaya, beda suasana, pokoknya segala-galanya beda. Bisa dibilang dia mengalami "keterkejutan budaya" (klo kata Om Tukul, kelihatan Ndesonya hehe). Lambat laun, dia bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya, setelah dia punya banyak teman di sekolahnya. Dia berusaha mentransfer semua yang ia dapat dari pengalamanya tersebut. Disana pun ia bermimpi, selepas SMA ia ingin kuliah menjadi seorang sarjana dan juga bekerja di kota. Tapi, ia sempat ragu karena mengingat latar belakang keluarga dia yang hanya dari kalangan sederhana alias pas-pasan. Namun akhirnya setelah lulus SMA, ia nekad juga kuliah walau dengan biaya yang bisa dibilang sangat jauh dari cukup alias kurang. Hambatan dan ketakutan itu berusaha ia tepis guna membulatkan tekadnya untuk berjuang menjadi sarjana. Di masa kuliahnya itu lah dia banyak mengalami peristiwa2 yang sangat berharga dan mendapat teman2 yang luar biasa menurutnya. Karena dukungan teman2 itulah dia bisa kuat serta belajar mandiri dan kreatif guna memenuhi kekurangan biaya studinya. Singkat cerita, akhirnya dia lulus juga jadi sarjana. Setelah itu dia mengalami pergulatan batin yang sangat hebat karena ternyata sangat sulit mendapatkan pekerjaan di kota. Tapi dia tidak putus asa, dia terus mencari, mencari, dan mencari. Sampai suatu ketika, dia berpikir untuk kembali ke kampung halamannya. Dia berpikir, "kenapa saya tidak mencoba untuk membangun kampung saya sendiri", begitulah yang ada dalam pikirinya saat itu.
Akhirnya, dia memutuskan untuk kembali ke kampung halaman. Sesampainya di kampung dia pun terkejut, setelah 10 tahun ia tinggalkan ternyata tidak begitu banyak perubahan di kampungnya. Tapi, dikampungnya itu pula dia juga sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Dan disuatu kesempatan, mungkin Tuhan menjawab semua hasil perjuangannya selama itu. Akhirnya, dia menjadi seorang Guru. Walaupun, dia tidak pernah membayangkan kalau dirinya bakal jadi Guru.
Begitulah sepenggal kisah klasik ini. Dia akhirnya berhasil mengembangkan dirinya serta membangun desanya dengan misi pendidikan. Sebuah kenyataan yang tak pernah terduga.
Salam......

Selasa, 15 Februari 2011

Seputaran Info US-UN 2011

Tak terasa untuk siswa kelas XII akan menghadapi rangkaian ujian kelulusan di tingkat SMA N 1 Kroya. Berdasarkan hasil rapat MKKS tanggal 14 Februari 2011 di SMAN 1 Losarang bahwa penetapan untuk ujian sekolah (US) tanggal 7 s.d 12 Maret 2011. Ujian Sekolah Praktik (US Praktik) tanggal 14-19 Maret 2011, serta untuk US tulis dan US praktik susulan tanggal 21-26 Maret 2011. Demikian sekilas INFO. Bagi kamu-kamu siswa kelas XII segera persiapkan diri kalian dengan baik...Good Luck!!!