Minggu, 06 Maret 2011

Majemuk Rentan Konflik

Indonesia.... Sejak prasejarah(suku), masa kerajaan Hindu-Budha dan Islam, masa kolonial hingga lahirnya Negara Republik Indonesia. Dari rentetan yang panjang itu lah sudah tercermin betapa majemuknya Indonesia. Indonesia sendiri tidak terbentuk dengan sendirinya, harus melalui proses integrasi yang begitu panjang. Dari sejak awal lahirnya negeri ini di tahun 45 sudah harus dilalui dengan konflik intern antara golongan muda dengan golongan tua (hingga terjadi peristiwa Rengasdengklok) dan akhirnya memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Ditengah-tengah masa menyatukan negeri ini sudah banyak teror dari dalam untuk memisahkan diri, sebut saja DI/TII, RMS-Permesta, dsb. Hingga kini Indonesia juga masih direpotkan dengan hal semacam itu. Belum lagi banyak konflik terjadi antara mayoritas dengan minoritas(agama), ras, etnis, belum lagi aksi-aksi makar dan anarkis. Memang betapa repotnya mengurus negeri ini.
Terlebih akhir-akhir ini sangat sering sekali terjadi pertentangan terutama masalah agama (keyakinan). Banyak bermunculan aliran yang dianggap sesat. Akhir ini kita tengok masalah Ahmadiyah. Ahmadiyah dianggap sesat. Banyak sekali peristiwa di berbagai tempat terjadi perusakan bahkan jatuh korban karena aksi2 penyerangan kaum mayoritas yang menganggap kalau dirinyalah yang paling benar. Tetapi, didaerah lain (masih di Indonesia) terjadi perlakuan yang berbeda kepada kaum Ahmadiyah, tidak ada pelarangan aktivitas keagamaan mereka, tidak ada peperangan diantara mereka, bahkan hidup berdampingan tanpa mempersoalkan perbedaan prinsip. Waaauuww...luar biasa. Tapi, itulah kenyataan di kita, masalah agama sangat mudah sekali menyulut api konflik. Bahkan, saking dimusuhinya Ahmadiyah, pemeluk Ahmadiyah dikucilkan dan hak2 mereka sebagai warga negara seolah-olah hilang bahkan mungkin tidak ada. Dimana keberpihakan hukum (Undang-Undang) memberikan hak yang sama kepada warga negaranya. "Sesat" dalam hal ini ada pada koridor teologis sedangkan hukum tidak ada mengenal itu. Sulit memang kalau mencari pembenaran dalam masalah konflik ini.
Itu tadi hanya satu dari sekian banyak kasus yang terjadi. Kita tinggalkan pembahasan kasus tadi ( kalau diteruskan nanti khawatir ada yang salah tafsir, disangka penulis berpihak ). Tadi penulis hanya berusaha menggambarkan sedikit realitas yang terjadi, jangan salah sangka yaaa...yaaa...peace..
Majemuk itu memang indah, tapi dibalik keindahannya itu menyimpan sejuta misteri. Begitulah kira-kira ungkapannya. Indah yang dimaksud adalah banyak sekali warna dan budaya yang berbeda, Misteri yang dimaksud adalah rawan dengan konflik. Maka dari itu, mari kita lebih mawas diri. Sayangi sesama manusia (jgn melihat perbedaan warna kulit, suku, keyakinan, dll), sayangi sesama hidup dan selalu mengibarkan bendera perdamaian. Semoga negeri ini masih diwarnai dengan kehidupan yang penuh toleransi, dan di jauhkan dari segala pertentangan serta musibah. Amin.
Tetaplah damai negeriku..toto tentrem kerto raharjo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar